Senin, 04 Oktober 2010

BREAKING NEWS INDONESIA POLICE SHOOTS 3, 1 DEAD IN WAMENA WEST PAPUA

TUNAS INDONESIA penjaga MASYARAKAT 3 KEAMANAN di Wamena, 1 DEAD  Nick Chesterfield, westpapuamedia.info  Senin, 4 Okt 1800 AEST: Informasi baru saja diterima dari sumber di Wamena bahwa pasukan keamanan Indonesia telah menembak mati tiga orang Papua Barat yang merupakan bagian dari pengawal orang-orang sipil yang baru dibentuk itu. Anggota Petapa, non-kekerasan adat satuan keamanan yang dibentuk oleh Dewan Adat Papua untuk melindungi orang-orang Papua Barat terlibat dalam ekspresi bebas damai, sedang berusaha untuk meredakan situasi tegang yang disebabkan oleh serangan polisi Indonesia pada 0800 waktu setempat pagi ini.  Setelah warga telah berkumpul di luar markas besar Kepolisian Jayawijaya damai tapi berseri menuntut kembalinya seragam dan perlengkapan secara hukum disetujui untuk Petapa, atau Dewan Adat Daerah Sipil Bodyguard. Polisi meningkat situasi yang tanpa peringatan dan dengan kekuatan penuh, karena mereka datang berlari dari kantor Polisi menembakkan putaran hidup ke udara dan di kerumunan menurut saksi diwawancarai oleh tim hak asasi manusia setempat hari ini.  ISMAIL LOKOBAL, 34, meninggal setelah ditembak di jantung luar DAP lokal (Dewan Adat Papua, atau Papua Dewan Adat) kantor. perwira POLRI telah mengejar orang banyak, menembak tanpa pandang bulu ke arah mereka, dan mengejar turun sebagian besar korban ketika mereka berusaha mencari perlindungan di kantor DAP.  AMOS Wetipo, 42 ditembak di kepala, dan FRANS LOKOBAL, 36 tertembak di pergelangan tangan. Kedua orang berada dalam kondisi kritis dari bloodloss, tapi tidak diketahui pada saat menulis jika mereka telah disediakan perawatan medis, atau mungkin survive.LAORENS LOGO, 38; Johanis HESELO, 41; Aleks Wetapo, 35; Oto Wetapo, 36 ; semua anggota Dewan Adat Daerah Sipil Bodyguard, telah ditangkap, dipukuli oleh Polisi dan ditahan di Polres Jayawijaya. Situasi ini dijelaskan saat ini sebagai sangat tegang. Perintah penyebaran dan jam malam sedang ditegakkan, tetapi tidak jelas apakah masyarakat lokal akan menerima pembunuhan.  Informasi lebih lanjut seperti yang datang ke tangan.  (C) Media Papua Barat Tanda 2010. Simak Baca secara fonetik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar